Selasa, 05 Januari 2010

BANGUNAN UNTUK IKLIM ANTARTIKA

IGLOO

Igloo adalah rumah atau tempat tinggal sementara, berbentuk kubah dan dibangun dari balok-balok salju. Walaupun igloo identik dengan tempat tinggal orang Inuit, igloo banyak dibangun orang Kanada yang tinggal di Arktik tengah dan wilayah Thule di Greenland. Salju juga digunakan sebagian orang Inuit untuk melapisi rumah yang dibangun dari tulang ikan paus dan kulit hewan. Salju cocok digunakan sebagai Insulator (bahan penyekat) dari cuaca dingin. Suhu ruangan di dalam igloo jauh lebih hangat, dan memungkinkan manusia untuk hidup walaupun suhu di luar bisa mencapai -46°C.

Jenis Igloo

Iglo terdiri dari 3 jenis yang dibedakan menurut besar ruangan dan kegunaan:

  • Igloo tipe kecil untuk tempat berlindung sementara (semalam atau dua malam) yang sering dibangun pemburu sewaktu berburu di padang atau lautan es.
  • Igloo semipermanen berukuran sedang untuk tempat tinggal keluarga. Di dalamnya hanya terdiri dari 1 ruangan yang bisa ditinggali bersama oleh 2 keluarga. Sejumlah igloo semipermanen di suatu daerah membentuk permukiman "desa orang Inuit".
  • Igloo berukuran besar yang dibuat untuk kesempatan khusus. Dibangun dari igloo berukuran lebih kecil yang dirombak agar menjadi lebih besar, tapi bisa juga merupakan bangunan baru. Di dalam igloo berukuran besar terdapat 5 ruangan dan dapat menampung sampai 20 orang. Igloo berukuran besar bisa juga dibangun dari beberapa igloo berukuran kecil yang dihubungkan dengan terowongan, sehingga hanya ada satu jalan masuk untuk beberapa igloo. Di dalam igloo berukuran besar bisa diadakan pesta bersama, dansa tradisional ( musik Inuit dan Kattajaq).

Cara membuat Igloo

Salju yang mengeras akibat terpaan angin cocok untuk membangun igloo, karena terpaan angin membuat kristal es menjadi saling berpaut. Salju menjadi keras tapi masih cukup lunak untuk dipotong. Blok-blok salju dipotong dan disusun sebagai dinding. Lubang bekas galian salju dijadikan ruangan depan di dekat pintu masuk. Bagian dalam yang lebih tinggi dijadikan ruang keluarga dan ruang tidur. Terowongan kecil sering dibangun di depan pintu masuk, agar angin dari luar tidak langsung masuk ke dalam dan kehangatan dari dalam tidak lari ke luar sewaktu pintu dibuka. Salju merupakan bahan pelapis yang baik, sehingga ruangan di dalam igloo bisa dijadikan tempat tinggal yang hangat dan nyaman. Satu atau dua balok es pada dinding perlu dilepas untuk membuat jendela dan ventilasi agar ruangan dalam igloo tidak gelap ketika pintu dari balok salju ditutup.

Igloo merupakan konstruksi kubah yang unik, karena dibangun dari balok-balok yang saling menopang satu sama lainnya tanpa menggunakan struktur rangka. Bila dibangun dengan benar, bagian atap kubah igloo sanggup menahan berat satu orang yang berdiri di atasnya. Panas dari lampu tradisional Inuit yang disebut qulliq bisa melumerkan es pada bagian dalam igloo, tapi bagian es yang mencair bisa segera beku kembali dan membentuk lembaran es baru yang menambah kekuatan bangunan igloo.

Ruang tidur terletak di bagian dalam rumah yang lebih tinggi daripada ruangan yang ada di dekat pintu masuk. Bagian dalam igloo yang lebih rendah merupakan ruangan tempat udara dingin berkumpul, karena udara dingin yang mempunyai berat jenis tinggi mengalir ke bawah. Sebaliknya, udara panas yang mempunyai berat jenis rendah mengalir ke atas, sehingga ruang tidur tetap hangat bila dipasang pemanas, lampu, atau tidur dengan hanya memakai selimut.








ARSITEKTUR ALAM




Nama bangunan: Sydney Opera House
Karya: Desainnya didapat dari sebuah kompetisi yang dimenangkan oleh Jorn Utzon dari Denmark pada tahun 1955
Tahun pembuatan: 1957-1973
Gaya: Expressionist modern
Data bangunan: Gedung meliputi 1,8 hektar tanah. 183 meter panjang dan 120 meter lebarnya pada titik terlebar. hal ini di dukung di tenggelamkannya 588 tiang beton 25 meter di bawah permukaan laut. kekuatannya setara dengan sebuah kota dengan 25.000 orang dan di distribusikan oleh 645,5 kilometer dari kabel listrik.





ARSITEKTUR TEMA



Nama bangunan: Esplanade
Karya: DP Architects Pte Ltd. dan michael wilford dan partners
Tahun pembuatan: 1996-2002
Gaya: arsitektur modern
Data bangunan: 4 hektar meliputi 5 kompleks auditorium, beberapa kinerja luar ruang, dan campuran dari kantor, apartemen, dan toko.




BANGUNAN UNIK

GEDUNG BERBENTUK TANAMAN KAKTUS RAKSASA


Diilhami oleh tanaman kaktus, team desainer dan arsitek dari perusahaan arsitek ”Aesthetics Architec” di Bangkok, telah membuat desain gedung berbentuk tanaman kaktus raksasa yang akan dibangun di negara Qatar. Rencananya gedung unik ini akan menjadi gedung perkantoran bagi “Departemen Dalam Negeri dan Pertanian” “Ministery of Municipal Affairs & Agriculture” pemerintah Qatar.

-

Bangunan ini memang cocok untuk kondisi negara Qatar yang udaranya panas serta daratannya berpadang pasir, ibarat pohon kaktus yang bisa bertahan hidup di tanah tandus atau padang pasir. Gedung unik ini dirancang teduh secara alami di dalamnya, karena dilengkapi dengan alat penahan panas sinar matahari yang akan terbuka dan tertutup secara otomatis, merespon panasnya matahari, ibarat pori-pori kaktus. Jika sinar matahari terlalu panas dia akan menutup untuk manahan panasnya sinar matahari, begitu pula sebaliknya.


PRINSIP DESAIN

Keseimbangan: simetris.

Irama: statis. karena ini gedung perkantoran yang cenderung ke arah formal

Vocal point: di kesuluruhan bangunan tersebut

Skala: monumental

Proporsi: sudah cukup proporsi dengan lahannya


GEDUNG UNIK YANG MENYERUPAI BARCODE

Di Russia, terdapat sebuah gedung yang menyerupai barcode. Barcode adalah kode bar (garis) yang terdapat pada barang, sehingga barang tersebut dapat di identifikasi jenisnya.


Barcode, biasa dimanfaatkan oleh Supermarket dan swalayan untuk mempermudah dan mempercepat proses transaksi.

Gedung di Russia ini pun demikian. Bentuknya kotak tiga dimnensi dengan garis garis merah dan juga nomor berwarna hitam di bagian atas.

Gedung yang terletak di St. Petersburg ini difungsikan sebagai kantor.

PRINSIP DESAIN

Keseimbangan: simetris.

Irama: statis. karena gedung ini perkantoran yang bersifat formal

Vocal Point: pada bagian-bagian yang menyerupai barcode

Skala: monumental

Proporsi: sudah cukup proporsi dengan lahan


RUMAH BERDANSA




The Dancing House (Rumah Berdansa) merupakan sebutan untuk bangunan kantor yang terletak di kota Prague, Republik Ceko. Didesain oleh arsitek kelahiran Kroasia, Vlado Milunic bekerja sama dengan arsitek dari Kanada Frank Gehry. Pembagunan gedung dimulai pada tahun 1994 dan baru selesai pada tahun 1996.

Desain gedung yang futuristik ini diharapkan bisa menjadi salah satu pusat kebudayaan di negara itu. Aslinya bernama ‘Fred and Ginger’ , dan berada di antara gedung Neo-Baroque, Neo-Gothic dan Art Nouveau yang sangat terkenal di Prague.

Di atap gedung terdapat restoran perancis. Beberapa waktu gedung ini digunakan untuk tempat perkantoran, bukan sebagai pusat kebudayaan seperti yang telah direncanakan sebelumnya, karena letaknya yang strategis untuk dunia bisnis.

PRINSIP DESAIN
Keseimbangan: asimetris
Irama: dinamis. karena di bagian gedung yang bagian kaca-kacanya seolah-olah bergerak seperti menari
Vocal point: bangunan yang bagian kaca-kacanya. seolah- bergerak spereti penari
Skala: monumental
Proporsi: sudah proposi dengan keadaan sekitarnya


ARSITEKTUR BRUTALISME

Brutalisme adalah gaya arsitektur yang melahirkan pembaharu gerakan arsitek dan berkembang pada tahun 1950 sampai tahun 1970. Awal gaya sebagian besar diilhami oleh Arsitek Swiss, Le Corbusier ( khususnya Unit d'Habitation) dan Ludwig Mies van der Rohe. Istilah brutalisme ini dimulai dari bahasa Prancis Béton brut, atau " beton mentah". Bangunan brutalist pada umumnya dibentuk dengan membentur blockish, geometris, dan bentuk berulang, dan sering juga mengulang bentuk tapi tanpa adanya ornamen. Tidak semua bangunan brutalist dibentuk dari beton. Sebagai gantinya, bangunan dapat mencapai Mutu brutalist melalui suatu bahan yang keras dengan penampilan bagunan dan material strukturnya terbuat dari beton. Rumah pribadi Alison dan Peter Smithson'S dibangun dari batu bata, dan Richard & Renzo Piano Center Pompidou sering dihormati sebagai arsitektur brutalist dengan Bahan dan struktur bangunannya meliputi batu bata, kaca, baja, batu kasar.
Brutalism sebagai gaya arsitektur juga dihubungkan dengan suatu ideologi yang berupa kayalan sosial yang cenderung untuk didukung oleh para perancangnya, terutama Alison dan Peter Smithson. Kegagalan dalam merencanakan suatu desain merupakan hal hal positif bagi para arsitektur Brutalist.

Brutalism memperoleh daya gerak besar di Inggris sepanjang abad pertengahan 20, ketika keadaan ekonomis tertekan ( dan kerusakan WWII) masyarakat mencari konstruksi murah. Haruslah dicatat, meskipun demikian, banyak arsitek memilih gaya brutalist meskipun mereka mempunyai anggaran yang besar dalam membangun. Dan gaya ini terjadi setelah perang dunia ke II di jerman

Desain brutalist pada awalnya mendapatkan kritik sebagai gaya yang merusak pemandangan dalam majalah home office edisi 50 gaya Quenn Anne dikatakan “seperti barang rongsokan”. Sebab gaya ini snagat identik dengan beton. Bagaimanapun, gaya brutalist pada Menara Trelick membuktikan bahwa gaya brutalist sangat populer di antara para arsitek dan masyarakat. Pada waktunya, banyak struktur brutalisme menjadi lebih dihargai oleh masyarakat karena keunikan mereka dan penampilan yang menyolok.

Di tahun terakhir, gaya bangunan brutalistme sudah mulai hilang dari ingatan masyarakat. Dan masyarakat mulai menuju ke gaya pembaharu yang baru lahir menggantikan gaya brutalisme sehingga banyak bangunan gaya brutalistme dirobohkan dan dibangun menjadi gaya yang baru lagi.

contoh bangunan berarsitektur brutalisme





ARSITEKTUR POST MODERN

Arsitektur Post Modern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur modern, maka timbullah gerakan pembenahan dari para arsitek Arsitektur post modern ini muncul dalam tiga versi atau sub langgam yaitu: purna modern, pasca modern, dan dekonstruksi (banyaknya pengertian maupun versi tentang post modern ini memang telah membuat sejumlah pihak mengalami kebingungan khususnya untuk menentukan siapa dan mana yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai yang benar). Arsitektur purna modern dan neo modern merupakan hasil pemikiran arsitektur untuk mengkoreksi degradasi yang terjadi. Pertanda pertama berakhirnya arsitektur modern adalah dengan meninggalnya keempat empu arsitektur modern. Selain itu juga karena adanya protes keras dari masyarakat awam Eropa, mereka beranggapan bahwa suatu pembangunan yang didahului dengan pembongkaran atau penghancuran tak perlu melibatkan campur tangan arsitek, sembarang orang juga dapat melakukannya. Arsitek ditantang untuk membangun tanpa merusak sehingga muncullah arsitektur purna modern yang mendamaikan antara yang baru dan lama.

Simpulan yang paling mencolok adalah bahwa cita - cita yang dikumandangkan oleh modernisme yaitu menolak elektikisme tetapi malah ditampilkan, ini merupakan tanda – tanda berakhirnya arsitektur modern. Arsitektur post modern melakukan gugatan – gugatan besar pada arsitektur modern yang ditujukan terhadap sifat arsitektur modern yang totalitarian dan fungsional/utilitarian.

Ciri – ciri umum Arsitektur post modern:
Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles Jencks memberikan daftar ciri–ciri sebagai berikut:
1. Ideological

Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk m
emberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis.
a. Double coding of Style

Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style, yaitu :
Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
b. Popular and pluralist
Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada gagasan t
unggal.
c. Semiotic form

Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentuk–bentuk yang tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
d. Tradition and choice
Merupakan hal–hal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau
disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.
e. Artist or client
Mengandung dua hal pokok yaitu:
- Bersifat seni (intern)
- Bersifat umum (extern)

Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara umum.
f. Elitist and participative
Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis seperti dalam arsitektur modern.
g. Piecemal

Penerapan unsur–unsur dasar, secara sub–sub saja atau tidak menyeluruh. Unsur–unsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular, lokasi, dan lain–lain.
h. Architect, as representative and activist
Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan se
cara aktif berperan serta dalam perancangan.

contoh bangunan post modern



BANGUNAN ARABIC

Sementara arsitektur Arab, di Syria dan Mesir sama-sama, memiliki lebih dekoratif dari konstruktif orisinalitas, bentuk-bentuk yang indah dengan kubah-kubah, pendentives, dan menara, keagungan sederhana menunjuk besar tong-kubah dari masjid Hassan dan monumen yang serupa, dan anggun garis-garis lengkung menunjuk universal digunakan, membuktikan Koptik pembangun dan penerus mereka kemudian Arab telah arsitek kemampuan besar. Kubah bahasa Arab, seperti yang terlihat baik di masjid-masjid dan di kelompok yang luar biasa dari kuburan biasanya disebut "kuburan dari Khalifs," adalah khas bukan hanya dalam garis besar dan mereka menunjuk eksternal kaya hiasan motif geometris interlaced, tapi masih lebih eksternal internal dan perlakuan pendentives, indah dihiasi dengan ornamen stalaktit. Ornamen ini, diturunkan, tampaknya, dari kombinasi menit corbels dengan deretan celah kecil, dan mungkin berasal dari Persia, akhirnya dikembangkan menjadi sistem kerumitan luar biasa, yang berlaku sama dengan topping dari ceruk atau panel, seperti dalam besar pintu dari masjid, dan ke menara mengurung keluar dari galeri. Penerapannya membingungkan menunjukkan berbagai bentuk dan bakat yang luar biasa untuk desain geometris yang rumit.

DECORATION
Geometri, memang, bersaing dengan kasih warna dalam bahasa Arab berpegang pada rasa. Langit-langit-balok-balok yang diukir sangat hias bentuk sebelum menerima mereka yang kaya-hiasan warna merah, hijau, biru, dan emas. Pintu dan mimber dibingkai dalam pola-pola geometris dengan berpotongan ramping bar membentuk bintang-panel rumit. Voussoirs lengkungan yang dipotong menjadi saling ingin tahu bentuk-bentuk pintu dan niche yang capped dengan stalaktit corbelling, dan trotoar dan dinding-incrustations, baik atau ubin marmer, kombinasi kecerdasan dan harmoni warna dengan keindahan membingungkan interlaced dan bintang-pola poligon dari kerumitan luar biasa. Kaca patri ditambahkan ke pedalaman-efek warna, pola-pola yang berlubang di plester, dengan sedikit kaca berwarna ditetapkan ke setiap perforasi - sebuah perangkat tidak terlalu tahan lama, mungkin, tapi luar biasa dekoratif.

KARYA LAIN
Hanya sedikit dari istana Arab Abad Pertengahan tetap dengan waktu kita. Bahwa mereka dihiasi dengan pemborosan luar biasa muncul dari rekening kontemporer. Kemegahan ini adalah internal daripada eksternal; istana, seperti semua yang lebih besar dan lebih kaya tempat tinggal di Timur, dikelilingi satu atau lebih pengadilan, dan disajikan secara eksternal dinding yang hampir tak terputus. Air mancur di kepala pengadilan, Diwan (yang besar, melompat-ruang resepsi pembukaan pada pengadilan dan mengangkat sedikit di atas itu), Dar, atau laki-laki pengadilan, kaku dipisahkan dari hareem untuk perempuan, dan unsur-unsur universal
kediaman besar ini. Kota yang lebih umum menunjukkan rumah-rumah sebagai fitur yang paling menonjol berturut-turut corbelled-out cerita dan atap kayu lebar dengan layar kisi-tunggal meliputi jendela, atau hampir seluruh façade, yang terdiri dari gelendong kerja (mousharabiyé), dalam desain yang sangat indah.
Air mancur, gerbang, dan minor karya orang-orang Arab yang sama menampilkan keindahan dalam dekorasi dan warna, bentuk-bentuk umum yang sama dan detail yang menjadi ciri karya-karya yang lebih besar, tetapi tidak mungkin di sini untuk meneliti lebih lanjut berkenaan dengan mereka.

MORESQUE
Tempat lain di Afrika Utara Arab karya-karya penting yang dihasilkan dalam waktu kurang kelimpahan daripada di Mesir, dan ini tidak begitu baik terpelihara dan tidak begitu dikenal. Desain konstruktif akan muncul telah ada bahkan lebih sepenuhnya tunduk pada dekorasi; ubin dan plester-lega mengambil tempat lebih banyak elemen arsitektur dan bahan-bahan, sedangkan tapal kuda dan cusped lengkungan yang menggantikan arsitektur sederhana dan lebih menunjuk arch. Kubah tidak pernah mendapat kasih karunia di Afrika Utara, masjid besar dari Kairouan, Tlemcen, Sfax, dan aljazair menunjukkan rencana primitif Ibnu Touloun, dengan sesekali kubah-kubah kecil di pusat atau di ujungnya. Pengadilan istana dan bangunan-bangunan publik dikelilingi oleh lengkungan tapal kuda kisaran pada kolom ramping; yang terakhir ini disediakan dengan suatu bentuk ibukota jarang terlihat di Kairo. Patut dicatat bahwa dekorasi masjid dan istana ini kurang rumit dibandingkan dengan gaya turunan di Spanyol. Menara itu dibangun dari desain yang jauh lebih besar daripada menara Kairo, biasanya dengan sebuah persegi, hampir padat poros dan yang lebih terbuka lentera di atas, kadang-kadang dalam beberapa cerita berkurang; mereka mencolok bekerja efektif.

Hispano-MORESQUE
Fase yang paling berhias cabang ini arsitektur arab tidak ditemukan di Afrika, tetapi di Spanyol, yang diserbu di 710-713 oleh orang Moor, yang didirikan di sana Khalifate independen dari Cordova. Hal ini kemudian dibagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil, yang paling penting adalah Granada, Seville, Toledo, dan, Valencia. Dari pemotongan ini dipimpin Khalifate pada waktunya untuk hilangnya kota-kota ini, yang satu per satu ditemukan oleh orang-orang Kristen selama, keempat belas dan kelima belas abad; penangkapan Granada, pada tahun 1492, akhirnya merusak aturan Moor.
Kekuasaan bangsa Moor di Spanyol ditandai dengan peradaban yang tinggi dan kegiatan luar biasa dalam membangun. Gaya mereka memperkenalkan menjadi gaya nasional di daerah-daerah yang diduduki mereka, dan bahkan setelah pengusiran bangsa Moor digunakan di bangunan-bangunan didirikan oleh orang Kristen dan Yahudi. The "House of Pilatus," di Seville, adalah contoh dari hal ini, dan penggunaan umum dari gaya Moor di rumah-rumah ibadat Yahudi, sampai ke hari kita sendiri, baik di Spanyol dan luar negeri, berasal dari pendirian rumah ibadat untuk orang Yahudi di Spanyol oleh Moor Moor seniman dan dalam gaya, baik selama dan setelah masa supremasi Islam.
Selain itu tak terhitung masjid, istana, jembatan, saluran air, gerbang, dan air mancur, Moor didirikan beberapa monumen ukuran dan keindahan yang luar biasa. Khusus layak pemberitahuan di antara mereka adalah Masjid Agung di Kordoba, yang Alcazars dari Sevilla dan Malaga, yang Giralda di Seville, dan Alhambra di Granada.
Masjid di Kordoba, dimulai pada tahun 786 oleh 'Abd-er-Rahman, diperbesar di 876, dan lagi-lagi oleh El Mansour di 976, adalah luas aula beratap × 375 kaki sejauh 420 meter, tetapi hanya 30 kaki tinggi. Langit-langit kayu yang kaya terletak pada baris tujuh belas tiga puluh untuk thirty-tiga kolom masing-masing, dan dua baris berpotongan dermaga, semua membawa lengkungan tapal kuda dalam dua rentang superposed, sebagian besar dari orang-orang tentang tempat kudus yang cusped, yang lain biasa, kecuali untuk silih bergantinya warna di voussoirs. Mihrab niche yang sangat kaya dalam diukir incrustations teliti dan mosaik, dan sebuah kubah cerdik dibentuk dengan memotong tulang iga meliputi tempat kudus sebelum itu. Bentuk kubah ini sering terjadi di Spanyol.
Para Alcazars di Sevilla dan Malaga, yang telah dipulihkan dalam beberapa tahun terakhir, hadir untuk hari-rekan yang cukup benar benteng-istana dari abad ketiga belas. Mereka menampilkan konsep-konsep umum yang sama dan fitur dekoratif sebagai Alhambra, yang mereka mendahului. The Giralda di Sevilla adalah, di sisi lain, unik di antara monumen Spanyol, meskipun banyak Maroko menyerupai menara. Ini adalah menara mulia persegi panjang, bagian luarnya berpanel dan ditutup dengan jenis tambang batu-perhiasan di lega; itu awalnya dihentikan dalam dua atau tiga tahap mengurangi atau lentera, yang diganti pada abad keenam belas oleh Renaissance sekarang menara tempat lonceng bergantung.
The Alhambra secara universal dianggap sebagai mahakarya seni Hispano-Moresque, sebagian tidak diragukan lagi dengan pertimbangan pelestarian yang bagus. Hal ini paling menarik sebagai contoh dari benteng-istana megah yang dibangun oleh penakluk Moor, juga untuk warna yang cantik-hiasan-hiasan menit tambang cap atau dibentuk dalam basah plester dinding di mana pun tidak wainscoted dengan ubin. Hal ini dimulai pada 1248 oleh Mohammedben-Semua-Hamar, diperbesar di 1279 oleh penggantinya, dan sekali lagi tahun 1306, ketika masjid itu dibangun. Rencananya menunjukkan dua pengadilan yang besar dan yang lebih kecil di samping masjid, dengan tiga ruang persegi yang besar dan banyak yang kurang penting. Arcade cahaya mengelilingi Pengadilan Lions dengan air mancur, dan menghiasi ujung kepala lain pengadilan; dan stalaktit pendentive, langka di Moor bekerja, akan muncul dalam "Hall of Duta Besar" dan beberapa bagian lain dari bangunan. Tetapi kemuliaan utamanya adalah ornamentasi, kurang tahan lama, kurang arsitektur dari itu dari Cairene bangunan, tetapi membuat untuk ini dalam kelezatan dan kekayaan. Menit anggur-pola dan Arab prasasti yang terjalin dengan melambaikan garis berpotongan, membentuk kerangka netlike, kepada semua yang merah, biru, hitam, dan emas memberikan efek kekayaan yang tak terlukiskan.
Juga orang-orang Moor menyerbu Sisilia pada abad kesembilan, tapi sementara arsitektur mereka ada yang sangat mempengaruhi orang-orang Kristen yang, setelah sembuh Sisilia pada 1090, meniru gaya menaklukkan Islam, satu-satunya contoh dari arsitektur Moor asli cukup penting untuk mengklaim menyebutkan di begitu singkat pemberitahuan adalah dua bangunan yang disebut la la Ziza dan Kuba, istana kecil di Palermo Moor remodelled pada abad kedua belas oleh Norman penting.


BANGUNAN DI EROPA

Pengembangan Arsitektur Eropa

Seni merancang struktur. Istilah meliputi desain tampilan visual struktur; pengaturan internal mereka ruang; seleksi internal dan eksternal bahan bangunan; desain atau seleksi alam dan sistem pencahayaan buatan, serta mekanik, listrik, dan sistem pipa dan desain atau pemilihan dekorasi dan perabot. Gaya arsitektur dapat muncul dari evolusi teknik dan gaya suatu budaya tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan atau tanpa individu dikenali sebagai arsitek, atau mungkin akan diberikan ke individu-individu tertentu atau kelompok arsitek bekerja sama dalam sebuah proyek.

Awal arsitektur
Sedikit sisa-sisa bentuk-bentuk paling awal arsitektur, namun tetap arkeolog telah meneliti situs prasejarah dan didokumentasikan desa di tiang kayu bangunan di atas tanah dengan konstruksi dari bahan organik (lumpur atau anyaman dan memulas) dari Upper Palaeolithic, Mesolithic, dan periode Neolitik di Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika. Lebih luas yang tersisa dari batu-struktur yang dibangun telah memberi petunjuk untuk kemudian Neolitik masyarakat petani dan juga ke tempat tinggal, gudang, dan agama dan struktur sipil awal peradaban. Didokumentasikan terbaik adalah orang-orang Mesir kuno, di mana pekerjaan lengkap di 19 dan abad ke-20 mengungkapkan banyak tentang biasa baik bangunan dan struktur yang monumental, seperti kuburan piramida dekat Kairo modern dan kompleks candi dan makam terkonsentrasi di Luxor dan Thebes.

Klasik
Bentuk dasar arsitektur klasik berkembang di Yunani antara 16 dan ke-2 abad SM. Sebuah tanda adalah pasca-dan-ambang pintu kuil dan konstruksi struktur umum, diklasifikasikan ke dalam Dorie, Ionic, dan Corinthian perintah dan didefinisikan dengan sederhana, menggulir, atau daun Acanthus dukungan modal untuk kolom. Orang Roma disalin dan diperluas pada bentuk-bentuk klasik Yunani, terutama batu bata dan beton memperkenalkan dan mengembangkan kubah, lengkungan, dan kubah untuk bangunan umum dan saluran air.

Bizantium
Bentuk arsitektur ini dikembangkan terutama di Kekaisaran Romawi Timur dari abad ke-4, dengan pusat di Byzantium (kemudian bernama Konstantinopel, sekarang Istanbul). Hal ini didominasi oleh lengkungan dan kubah, dengan perintah klasik berkurang pentingnya. Fitur yang paling terkenal adalah gereja, yang sangat besar, berdasarkan rencana salib Yunani (Hagia Sophia, Istanbul; St Mark's, Venice), dengan mosaik diformalkan dicat dan dekorasi.

Islamic
Hal ini berkembang dari abad ke-8, ketika agama Islam menyebar dari pusatnya di Timur Tengah Spanyol dan barat ke timur ke Cina dan bagian-bagian dari Kepulauan Philipina. Fitur penting adalah pembangunan menara dengan kubah dan lengkungan yang runcing. Arsitektur Islam, terutama melalui contoh Spanyol seperti Masjid Agung di Cordoba dan Alhambra di Granada, sangat dipengaruhi arsitektur gereja Kristen, misalnya, adopsi lengkungan yang runcing dalam arsitektur Gothic.

Romantik
Gaya ini berkembang di Eropa Barat kekristenan dari 10 hingga abad ke-12. Hal ini ditandai oleh gereja-gereja dengan dinding besar untuk struktural integritas, bulat lengkungan, jendela kecil, dan menghasilkan volume gelap ruang interior. Di Inggris gaya umumnya disebut sebagai arsitektur Norman (contoh adalah Katedral Durham). Romawi menikmati pembaruan bunga di Eropa dan Amerika Serikat pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20.

Gothic
Bentuk ini muncul dari Romawi. Perkembangan menunjuk menopang lengkungan dan terbang memungkinkan untuk mengubah dari tebal dinding yang mendukung agar lebih terang tirai dinding dengan jendela luas wilayah perluasan (dan karya seni kaca patri) dan mengakibatkan peningkatan cahaya interior. Arsitektur gothic ini dikembangkan terutama di Perancis dari tanggal 12 sampai 16 abad. Gaya dibagi menjadi Gothik awal (misalnya, Sens Katedral), High Gothik (Katedral Chartres), dan Late atau Gotik Flamboyant. Di Inggris yang sesuai pembagian Awal inggris (Salisbury Cathedral), Kerajinan (Wells Cathedral), dan tegak lurus (Kings College Chapel, Cambridge). Gothic juga dikembangkan secara luas di Jerman dan Italia.

Renaisans
15 dan 16 abad di Eropa melihat kelahiran kembali bentuk dan motif klasik dalam gerakan neoklasik Italia. Sebuah sumber inspirasi utama bagi Renaissance besar arsitek - Andrea Palladio, Leon Battista Alberti, Filippo Brunelleschi, Donato Bramante, dan Michelangelo Buonarotti - adalah karya-abad ke-1 SM Romawi Marcus Vitruvius Pollio insinyur. Palladian gaya yang kemudian digunakan secara luas di Inggris oleh Inigo Jones; Christopher Wren juga bekerja di idiom klasik. Klasisisme, atau neoclassicism seperti yang juga dikenal, telah populer di Amerika Serikat dari abad ke-18, sebagaimana dibuktikan di banyak negara sipil dan arsitektur komersial sejak zaman awal republik (US Capitol dan gedung Mahkamah Agung di Washington; banyak gedung DPR negara bagian).

Barok
Arsitektur Eropa dari abad 17 dan 18 diuraikan pada model-model klasik dengan riang dan boros dekorasi. Dalam skala besar bangunan umum, gaya paling baik dilihat pada karya-karya inovatif Giovanni Lorenzo Bernini dan Francesco Borromini di Italia dan kemudian di orang-orang yang Yohanes Vanbrugh, Nicholas Hawksmoor, dan Christopher Wren di Inggris. Ada banyak praktisi di Perancis dan negara-negara berbahasa Jerman, dan terutama di Wina.

Rococo
Ini memperluas arsitektur gaya barok dengan pemborosan yang lebih besar desain motif, dengan menggunakan ringan baru detail dan alamiah unsur-unsur, seperti kerang, bunga, dan pepohonan.

Neoklasik
Arsitektur Eropa abad 18 dan 19 lagi terfokus pada idiom klasik yang lebih berat (terinspirasi oleh temuan arkeologis), memproduksi, misalnya, skala besar pembangunan kembali London oleh Robert Adam dan John Nash dan kemudian Paris oleh Georges Haussmann.

Senin, 04 Januari 2010

BANGUNAN TRADISIONAL


Bangunan tradisional memang merupakan ciri bagi setiap daerah. Dari bangunannya dapat diketahui identitas daerah-daerah tersebut, karena itu wajar saja bila bangunan-bangunan khas itu perlu dilestarikan. Namun dipihak lain, para penghuni bangunan-bangunan itu mungkin saja memiliki suatu keinginan untuk mengganti rumah tuanya dehgan bangunan baru yang modern, bila keadaan memungkinkan. Tentunya, hal ini dapat dimengerti mengingat mereka juga ingin menikmati pembangunan di zaman yang semakin canggih ini. Dan masalah ini tidak akan selesai begitu saja tanpa ada usaha-usaha dan semua pihak.

Ada mitos bahwa nenek moyang masyarakat Minang berasal dari seberang laut yang datang dengan menggunakan perahu. Berdasarkan beberapa penyelidikan manusia Minang berasal dari Asia yang datang pada sekitar tahun 200 SM dan hidup pada zaman batu dengan pola nomaden (berpindah-pindah ternpat). Gelombang berikutnya, orang orang Tonkin dari Asia Tenggara masuk ke Minang dengan membawa kebudayaan logam. Dan dari kebudayaan Tonkin ini, lahirlah kebudayaan Indonesia pada umumnya dan kebudayaan Minang pada khususnya. Demikian terus berkembang sampai Islam masuk pada sekitar abad 16. Sejak saat itulah, masyarakat Minang erat dengan ajaran-ajaran Islam, bahkan hingga kini.

Pada masyarakat Minang, pola permukiman secara makro atau perkampungan disebut “nagari”. Dan unsur-unsur pembentuknya antara lain adalah daerah taratak, yaitu daerah ladang dan hutan yang berada disekitar nagari dan menjadi sumber penghasilan seharii-hari. Kemudian daerah mukim, yaitu daerah permukiman yang memiliki pusat orientasi pada pusat nagari.

Pusat nagari biasanya terbentuk dari beberapa fungsi bangunan umum, seperti balai adat, tempat para pemuka adat mengadakan pertemuan guna memecahkan masalah besar, balai nagari, masjid dan pasar. Konsentrasi permukirnan secara naluri membentuk ruang-ruang yang mengapit daerah taratak sebagai daerah tempat mata pencarian sehari-hari. Secara keseluruhan, pola nagari Minang juga tergantung dari situasi tanah, tetapi tetap ada jalan utama dari rumah-rumah tersusun mengikuti jalan-jalan yang terbentuk. Susunan rumah, biasanya rnenghadap jalan, baik sejajar ataupun tegak lurus jalan. Terkadang ada pula yang rnenghadap matahari.

Secara rnikro, pola permukiman masyarakat Minang berdasarkan sistem pernerintaharinya disebut sebagai “Kampuang” atau kampung. Dan kampuang ini terdiri dari beberapa paruik, yang bisa diartikan satu kaum besar tapi masih ada pertalian darah. Kampung ini sering pula disebut sebagai jorong. Secara kelompok, dapat dibagi menjadi dua kelompok hunian. Kelompok hunian kecil, adalah satu keturunan seibu. Bila satu keluarga tidak memiliki ruang yang cukup untuk semua wanita didalam rumah itu, maka biasanya dibuat rumah baru diatas tanah keluarga. Rumah-rumah tersebut dapat saling berhadapan ataupun bersampingan. Rumah itu disebut sebagai rumah adat. Dan didepan rumah adat biasanya terdapat lumbung yang jumlahnya satu sampai tiga, tergantung tingkat ekonomi keluarga. Lumbung ini disebut “rangkiang” yang juga menjadi lambang status sosial keluarga.

Biasanya kelompok paruik terdiri dari beberapa rumah adat. Secara tradisional masyarakat Minang tidak mengenal orientasi bangunan secara khusus. Bangunan-bangunan yang ada dibuat menyesuaikan dengan jalan, biasanya sejajar dengan arah jalan. Rumah lapis kedua biasanya membelakangi jalan dan rumah lapis ketiga berhadapan dengan rumah lapis kedua. Begitu seterusnya, tapi tergantung pula oleh kondisi tanah. Memang tanah di daerah Minangkabau terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi. Minangkabau yang terletak di propinsi Sumatera Barat berada pada tanah dengan ketinggian bervariasi, dari 2 meter sampai 927 meter diatas permukaan air laut. Ketinggian rata-rata sekitar 368 meter dari permukaan air laut.

Dalam hal rumah, masyarakat Minangkabau sangat erat kaitannya dengan adat. Fungsi rumahpun berbeda beda dan tergantung beberapa hal seperti, kedudukan orang yang membangun rumah itu terhadap keluarga atau sukunya, status tanah tempat rumah itu dibangun serta pengaruh lingkungan keluarga yang membangun tersebut. Dapat dikatakan ada dua jenis rumah, yaitu : rumah adat dan rumah gadang. Rumah adat merupakan rumah keluarga yang menampung segala kegiatan upacara-upacara adat dengan kelengkapannya. Sedangkan rumah gadang, walaupun bentuknya sama dengan rumah adat namun fungsinya lebih disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, bukan untuk acara adat. Karena, untuk suatu rumah adat diperlukan persyaratan tertentu yang tidak sembarang orang dapat membuat rumah adat tersebut.

Tinjauan denah bagi rurnah tradisional Minang dapat dilihat pada rumah adatnya. Biasanya susunan denah dibuat simetris dengan tempat masuk pada bagian tengah arah sumbu memanjang. Jumlah ruangnya, disesuaikan dengan jumlah anak gadis atau wanita yang berdiam dirumah tersebut, namun tetap dibuat jumlah ruang yang ganjil karena memperhatikan kesan simetri tadi. Semua kamar didalam rumah memang diperuntukkan bagi wanita, dimana mereka dapat menerima suami pada malam hari. Sehingga tidak dikenal adanya kamar untuk laki-laki. Ruang duduk besar terletak dibagian muka untuk menerirna tamu dan tempat upacara adat. Ada semacam pengertian yang tersirat dari adanya ruang duduk besar ini, bahwa orang Minang sebenarnya sangat mengenal faham “demokrasi” yang diistilahkan sebagai “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi”. Ruang ini pun digunakan untuk berbincang-bincang santai, bahkan perabotannyapun hampir tidak ada. Biasanya orang-orang duduk dibawah dengan beralaskan tikar, demikian pula pada waktu makan, duduk dibawah pula. ruang duduk dalam, untuk menunjang kegiatan pada ruang duduk besar.

Dapur biasanya terdapat pada belakang rumah, tidak menjadi satu dengan rumah. Namun bila ingin meletakkan dapur didalam rumah, mereka biasanya mengambil tempat pada ruang tengah belakang, persis pada sumbu entrance. Sedangkan kamar mandi pada rumah rumah adat biasanya diletakkan terpisah. Pada bagian samping kiri dan kanan, biasanya terdapat ruang khusus untuk duduk-duduk atau menenun bagi kaum wanita. Ruang ini biasanya disebut “anjuang” dan lantainya agak dinaikkan sedikit dari pada ruang tengah. Diruang inilah kaum wanita mengerjakan kerajinan tangan, apakah itu menenun, merajut, menyulam atau kegiatan lain. Dari kegiatan mereka inilah lahir kerajinan-kerajinan khas daerah yang memperkaya khasanah tradisional kita.

Sebagaimana bangunan tradisional daerah lain, rumah minang juga mengenal kepala-badan-kaki pada bangunannya. Kepala yang ditunjukkan dengan atap memiliki bentuk khas, seperti mata gergaji terbalik dengan garis-garis pembatas melengkung dan menghadap keluar. Dari arah memendek tampak bentuk atap seperti segitiga sama kaki yang agak melengkung. Bentuk atap demikian disebut sebagai “gonjong” atau tajuk yang konon diambil dari bentuk dasar tanduk kerbau, dan kata Minangkabau (kabau artinya kerbau). Gonjong inilah yang merupakan lambang kebesaran adat. Pada setiap rumah adat, biasanya terdapat empat buah gonjong, tapi banyak pula yang menambahkan gonjong diatas setiap anjuang, sehingga jumlah gonjongnya menjadi enam. Rumah dengan enam gonjong itu yang dapat dinikmati di TMII, Jakarta.

Bahan untuk atap biasanya dipilih ijuk, mungkin untuk mendapatkan kemudahan pada waktu membentuk lengkungan. Lambat laun banyak yang mengganti atapnya dengan seng, bahkan kini dapat pula terlihat bangunan yang menggunakan atap gonjong dengan bahan penutup atap dari genteng.

Bagian badan adalah dinding rumah. Pada pertemuan antara atap dan badan rumah, terdapat “pagu” yang berfungsi sebagai tempat menyimpan barang yang jarang dipakai. Bahan plafond biasanya sama dengan bahan lantai, yaitu kayu (papan), dan dindingnya berlapis dua. Lapisan luar terbuat dan anyaman bambu “sasak bugih” dan dinding sebelah dalam menggunakan papan. Pada keluarga berada, dinding rumahnya banyak dihiasi ukiran atau ornament-ornamen beraneka warna. Memang warna di Minang cukup “berani”. ini terlihat tidak saja dari ornamen rumah, melainkan juga dan pakaian adatnya.

Bagian paling bawah adalah kaki, yang diwujudkan dengan kolong. Seluruh lantai rumah dinaikkan, sehingga terbentuklah kolong, sebagaimana biasanya bangunan tradisional kita. Ketinggian lantai dari tanah biasanya dicapai dengan tangga, dan kayu atau batu. Dan rumah-rumah tradisional yang masih banyak terdapat di desa-desa di Sumatera Barat ini berdiri cukup tinggi, bahkan ada yang bagian kolongnya dapat dimasuki orang dewasa tanpa harus membungkuk. Fungsi kolong ini hampir sama dengan kolong-kolong lain yaitu tempat menyimpan barang atau ternak. Biasanya kolong ini ditutup tapi tidak permanen. Kadang-kadang penutupnya diletakkan disebelah luar sehingga tidak tampak lagi bangunan berdiri diatas tiang.

Bangunan tradisional, bagaimanapun memiiki ciri khas. Ia perlu diperhatikan tidak saja untuk memperkaya khasanah budaya kita namun perlu pula untuk menunjukkan betapa bangsa kita yang begitu banyak ragamnya bisa tetap bersatu. hidup berdampingan bahkan saling membantu.